Bandara Ahmad Yani

Bandar udara Ahmad Yani atau sering disebut Bandara A. Yani dulunya adalah sebuah pangkalan udara Angkatan Udara milik TNI AU. Dulu, orang sering menyebutnya dengan nama Pangkalan Udara AD Kalibanteng. Adapun nama bandara di Semarang ini diambil dari salah satu pahlawan nasional yaitu Jenderal Ahmad Yani. Seiring dengan berjalannya waktu, maka berdasarkan keputusan bersama Panglima Angkatan Udara, Menteri Perhubungan dan Menteri Angkatan Darat tertanggal 31 Agustus 1966, yang menyatakan bahwa selain sebagai pangkalan Angkatan Darat, Bandara A. Yani juga melayani penerbangan untuk umum komersial.

Pada tanggal 1 Oktober 1995, pengelolaan Bandara A. Yani diserahkan kepada PT. (Pesero) Angkasa Pura I. Dengan demikian, pada saat itu dimulailah era penerbangan komersial secara penuh. Bandara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di sisi utara Bundaran Kalibanteng ini sangat strategis karena dekat dengan pusat kota. Sekitar lima belas menit dari pusat kota (Simpang Lima). Lalu lintas menuju Bandara juga tidak macet seperti di Jakarta misalnya.

Setelah sekian lama hanya melayani rute nasional, mulai bulan Agustus 2004, Bandara A. Yani mulai melayani penerbangan internasional. Peningkatan ini sebelumnya dimulai dengan masa percobaan penerbangan internasional selama empat bulan. Rute uji coba itu adalah ke Singapura. Dalam masa uji coba penerbangan internasional tersebut, rata-rata penumpangnya di atas 60 persen. Menurut pendapat masyarakat, peningkatan status ini memang sangatlah perlu mengingat Semarang merupakan Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, dan Semarang merupakan salah salah satu kota terbesar di Jawa serta merupakan jalur lalu lintas perdagangan.

Untuk peningkatan status Bandara tersebut maka pengelola bandara, dalam hal ini adalah PT (Pesero) Angkasa Pura I menambah panjang landasan pacu dari 1.850 meter menjadi 2.850 meter. Selain pembenahan landasan pacu, pengelola juga melakukan pembenahan sarana dan prasarana lain dari bandara. Diharapkan dengan pembenahan sarana dan prasaran tersebut dapat semakin meningkatkan pelayanan. Beberapa pembenahan tersebut diantaranya penggantian armada taksi lama diganti dengan taksi baru, menambah fasilitas pertokoan dengan standar internasional.

Peningkatan status Bandara A. Yani juga ditanggapi serius oleh para investor, hal ini bisa dilihat dari pembangunan beberapa hotel baru di kota Semarang. Sektor pariwisata diharapkan juga menikmati berkah peningkatan status Bandar, yaitu dengan berdatangannya para turis luar negeri yang langsung transit di Semarang. Karena Semarang juga mempunyai banyak obyek wisata yang bisa diandalkan.

Object: Ahmad Yani International Airport

Highlights:
If you’re flying into semarang, then this is the first object that will welcome you into the city. The airport used to be an Airforce base, but in 1966, it was converted as a commercial airport flying domestic routes. In 2004, it began serving international flights to Singapore. If you happen to arrive in the afternoon; check out the “waving platform” where families usually take their children; not because an acquaintance is leaving; but because kids like to watch planes up close.

Airport Tips :
When getting out of the airport, use official taxi/cab services. They are black in color. Walk to the counter and tell them your destination. They will give you a fixed price (based on a list; depending on your destination), to be paid on the spot. This gives you hassle-free transportation to your destination hotel or other places.

Bandar Loenpia

Bukan Penjual Lumpia

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *