makan bersambung…

Intermezzo ya…sesudah membahas banjir dan pelestarian lingkungan…ayo nyantai sebentar…Berhubung ada lomba blog bertema kasih dan jadi diingatkan untuk menulis tentang berkasih-kasihan, aku jadi diingatkan pada sebuah acara malam dana yang akhirnya melibatkan aku dalam sesuatu yang bernama progressive dinner. Progressive dinner adalah salah satu alternatif yang menurutku asyik untuk bergaul dan kumpul-kumpul meskipun sedikit repot … karena harus mengatur transportasi dan daftar menunya. Hm…mungkin kalau harus diterjemahkan, progressive dinner bisa juga disebut makan malam bersambung kali ya…mungkin apa yang akan diceritakan di sini terlalu berbau kebarat-baratan, tapi ya terserah yang menilai aja ya…menurutku ini ide yang lucu untuk “party”.

Progressive dinner ini dikoordinir oleh seorang koordinator *walah, namanya juga yang mengkoordinir, kalau konduktor udah beda dong fungsinya*. Koordinator ini mengumpulkan orang yang mau ikut nyumbang tempat dan makanan. Misalnya nih, dia menentukan acara makan malam itu terdiri dari berapa seri hidangan, atau istilah kerennya, berapa course. Mungkin kalau di film-film kita melihat orang bule makannya repot banget ya, pertama pake salad, terus sup, terus makanan utama, terus pencuci mulut, terus minum kopi, dll. nah, kira-kira progressive dinner tu kayak gitu juga, tapi setiap course, atau tahapnya di satu tempat yang berbeda.

Misalnya nih, si A bersedia nyiapin salad, semua yang ikut (dibatesin sih…) datang ke rumah si A, terus makan salad di sana. Ngobrol bentar, trus barengan naik mobil yang disediakan oleh koordinator untuk bareng-bareng ke rumah si B, yang sudah menyiapkan sup (seluruh peserta plus si A rame-rame dalam satu kendaraan, wah..jadi inget piknik waktu SD, lumayan mirip karena ternyata hampir semuanya jadi inget piknik SD dan mule nyanyi-nyanyi…he…he…). Habis dari rumah B, kita ke rumah si C yang sudah menyambut dengan nasi plus lauk pauknya…begitu seterusnya sampai kita sampai ke rumah terakhir, yah..paling sampai rumah si E, di mana kita mungkin makan buah, atau pudding sambil ngopi-ngopi dan ngobrol. Yang diusahakan rumah terakhir itu deket sama rumah pertama, jadi yang ninggalin kendaraan ga susah ambilnya lagi.

Serunya dari acara kayak gini adalah kita jadi bisa tambah temen, atau mempererat hubungan yang udah baik. Sembari juga nyamperi rumah-rumah orang, dan menikmati hasil masakan orang-orang yang berbeda. Karena pesertanya terbatas, dan harus semobil bareng juga, kalau memang tidak terlalu eksklusif, kita bisa ngobrol dengan orang-orang yang berbeda. Apalagi kalau semuanya tidak terlalu saling mengenal, cuma karena diajak sama koordinatornya, itu lebih seru lagi, karena bisa dapet temen baru.

Ga enaknya adalah….berhubung setiap tuan rumah cuma nyiapin satu jenis makanan, mereka cenderung terlalu antusias dan nyiapin segunung makanan yang uenak dan bikin laper mata juga…(karena ga terlalu capek
kan kalau nyiapin salad doang, atau sup doang…), nah bahayanya adalah kalau peserta terlalu antusias juga..wah, harus diingat bahwa sesudah rumah yang itu, masih ada 3 sampai 4 rumah lagi yang harus disamperin…Pengalamanku akhir Januari kemarin, ada beberapa orang yang akhirnya cuma ikut aja sampai akhir tapi udah ga kuat makan lagi…he…he…

Berhubung yang kemarin juga berkaitan dengan pengumpulan dana, maka dari pihak koordinator memberikan kenang-kenangan pada setiap tuan rumah yang dikunjungi, sebagai tanda terima kasih karena mereka mau ikut nyumbangin tenaga, waktu dan biaya untuk ngumpulin dana lelang.

Ada ide untuk makanan ala semarangan? Mungkin dimulai dengan loenpia dan berakhir dengan cendol? Siapa tahu….

Artikel yang Direkomendasikan

7 Komentar

  1. hi hi lucu juga prosesnya. kebyang deh kl di sini mulai dengan jangannan (sejenis pecel kali ya?) trus loenpia, trus ganjel rel, dan ditutup dengan es tahu. hmmm yummy.

    seru lho, beneran…waktu itu serunya jalan dari ujung ke ujung kota banda aceh, he..he…mana ada yang udah setaon di sana tapi jalan malem-malem dianya bingung…ini di mana ya…*halah*

  2. boleh juga nih idenya…
    yg paling seneng kliatannya Dendi ma Budi :D

    mbok ya diadakan, ndak perlu pake bis, tapi bisa rame-rame eksodus dari rumah ke rumah pake motor…he…he...

  3. kayanya kita sering banget ngadain acara gini..
    kopdar di rumah udey.. makan-makan trus ke rumahku.. minum-minum trus malamnya ke pahlawan.. minum es alpuket..
    hehehehe

  4. iya kayaknya benar kata dendi
    tapi biasanya koordinatornya adalah bunyi keroncongan di perut… :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *