Haram dan halal itu ?

Berawal dari curhatan temen tentang keadaan dirinya yang serba bingung, dan belum merasa nyaman dengan semua yang ada di dia dan semua yang dah dia lakuin. Satu hal yang gw senengin temen ini sangat asyik buat ngobrol, dia sangat menghargai pendapat orang lain. Dan terbuka, saking terbukanya dia menganggap semua hal itu wajar (juga dalam hal perbuatan yang maaf haram).

Ada beberapa kalimat yang sampai sekarang masih gw pikirin. “ Kie, Halal dan haram itu sangat tipis, seperti cinta dan benci”…trus terang gw agak bingung ..dan agak tidak sependapat dengan kalimat itu, tapi gw ga bisa njelasin. Hmmm akhirnya gw bilang” cinta dan benci itu memang tipis kalo u dah cinta ma orang trus karena hal kecil lu sakit akhirnya jadi benci. Dan cinta pada seseorang itu sangat complicated, ga sederhana. Karena cinta yang paling indah adalah Cinta kepadaNya. (dan tak ada kata benci untukNya) tapi halal dan haram itu jelas-jelas beda dan sederhana”.

Tapi untuk hal haram dan halal?…hmm ga sesulit yang dibayangin, halal dan haram itu sudah jelas adanya. Seperti yang di tulis oleh Dr Jusuf Qardhawi “Cara berfikirnya Islam dalam persoalan halal dan haram sangat sederhana dan jelas. Cara berfikir ini merupakan satu bagian dari amanat yang besar yang tidak diterima oleh langit, bumi dan gunung dengan dalih semua tidak sanggup memikulnya, tetapi kemudian manusia sanggup”

Firman Allah:

“… RahmatKu meliputi segala sesuatu, maka akan Kutetapkan dia itu untuk orang-orang yang taqwa dan mengeluarkan zakat serta orang-orang yang mau beriman dengan ayat-ayatKu. Yaitu orang-orang yang mau mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang telah mereka jumpainya tertulis di sisi mereka dalam kitab Taurat dan Injil. Nabi tersebut akan memerintah mereka untuk beramar ma’ruf dan nahi mungkar, dan menghalalkan yang baik, dan mengharamkan yang jelek dan menghilangkan dari mereka beban yang berat dan belenggu yang ada atas mereka.” (al-A’raf: 156-157)

Berarti sudah jelas persoalan halal dan haram sangat sederhana dan jelas. Jika kita sulit untuk membedakannya maka ilmunya belum banyak atau mungkin hatinya sudah tertutup oleh hidayahNya. Kalo tipis ato ngga …hmm..ya..persepsi tipis disini adalah dekat. apa bener halal itu dekat dengan haram?

Semoga semua kembali ke jalan yang Lurus, dan dekat padaNya. dan gw jg masih mencari jawabannya.