Musicademia 2009 ‘Bagimu Pahlawan’

Akhirnya waktu menonton musicademia datang juga. Kali ini loenpia diwakili oleh Wiwik, Steyla, Hars, Bunsal, Didut dan Hyude untuk seksi kamera. Karena kami termasuk yang pertamakali datang, maka kami mendapatkan kursi yang paling depan. Paling pas  untuk menikmati pertunjukan kali ini.


Pertunjukan kali ini dibuka sekitar pk. 19:30 dan diawali dengan pembukaan perwakilan dari UNDIP dan selanjutnya tanpa tedeng aling-aling langsung dibuka dengan lagu Indonesia Raya oleh Twilite Orchestra dan Mars Universitas Diponegoro oleh Paduan Suara gabungan Twilite Chorus dan mahasiswa UNDIP.


Sebagai orang awam saya mengira bahwa pertunjukan simfoni dengan twilite orchestra tidak akan menaikkan adrenalin, tetapi ternyata saya salah. Sebuah lagu italia yang berjuduk Granada dan dibawakan oleh Christopher Abimanyu mempunyai beat yang lumayan cepat dan memompa adrenalin saya untuk lebih menikmati pertunjukan malam itu.


Selanjutnya Afgan membawakan lagu Juwita Malam, entah kenapa saya merasa Afgan tidak terlalu perform malam itu dan benar ternyata Afgan sedang tidak fit dalam pertunjukan tersebut. Salut buat Afgan yang tetap berusaha maksimal dan tidak menunjukkan kalau dia sedang sakit.


Sebaliknya Lea Simanjuntak sangat powerfull dalam pertunjukan tadi. Suaranya yang membawakan lagu pantang mundur sangat bertenaga dan membuat penonton tidak bisa memalingkan muka ketika Lea sedang membawakan lagu dan tentu saja senyum manisnya *flirting mode on*


Dipertengahan pertunjukan ditampilkan permainan trumpet yang diawali Eric Awuy dengan Trumpet Concerto in E-Flat Major-nya. Saya tidak tahu bahwa dengan trumpet yang kecil, seorang pemain bisa menguasai 1 pertunjukan dengan orkestra sebagai pendukungnya dan tidak tenggelam. Selanjutnya Eric Awuy ditemani 2 pemain trumpet lainnya (Gatut Santoso & Aubrey Victoria) membawakan Bugler’s Holiday. Ini salah satu pertunjukan favorit saya malam itu. Saya suka sekali dengan beatnya sampai tidak sadar kaki saya mengikuti irama lagu ini.

Selanjutnya berturut-turut You Raise Me Up-The Power of Dream & Imagine dibawakan oleh Christopher Abimanyu-Lea & Afgan secara berturutan. Lalu Liberi Fatali dan Padamu Pahlawan dibawakan oleh paduan suara.

Saya pikir Lea menjadi salah satu bintang pada pertunjukan malam ini. Lagu Indonesia Jaya yang dia bawakan diapresiasi oleh penonton dengan tepuk tangan yang keras. Lagunya memang cocok untuk dibawakan dengan suaranya yang (sekali lagi) sangat bertenaga. Dalam konferensi pers malam itu, Lea mengatakan ketika membawakan lagu Indonesia Jaya, semangat dia juga didukung oleh para veteran yang menonton pertunjukan pada malam itu. Dengan menampilkan pertunjukan untuk para veteran tersebut Lea merasa bahwa lagu yang dibawakan benar-benar mempunyai arti bagi orang lain sehingga pembawaan lagunya menjadi lebih kuat.

Pertunjukan diakhiri dengan lagu satu nusa satu bangsa yang dinyanyikan oleh penonton sendiri. Ya, penonton. Addie MS mengajak penonton musicademia untuk membawakan lagu satu nusa satu bangsa yang diiringi oleh Twilite Orchestra. Penonton juga sangat apresiatif. Penonton di Semarang tidaklah sedingin yang diduga Addie MS bahkan sangat hangat. Saya pikir masyarakat Semarang hanya haus pertunjukan klasik bermutu seperti musicademia.


Terakhir bagi yang belum sempat menonton musicademia, saya tampilkan beberapa pertunjukan favorit saya tadi malam dalam durasi 1 masing-masing 1 menit, yaitu Bugler’s Holiday oleh pemain trumpet Twilite Orchestra dan Pantang Mundur oleh Lea Simanjuntak. Tetapi sebelum itu Loenpia ingin mengucapkan terima kasih untuk Sampoerna dan terutama Dimas yang telah memberikan kesempatan untuk menikmati musicademia malam ini.


Selamat menikmati akhir minggu!

PS: karena ada kesulitan untuk posting video dipostingan ini silahkan untuk menuju ke link ini untuk Bugler’s Day dan link ini untuk Pantang Mundur.

Picture Courtesy by Hyudee.

Artikel yang Direkomendasikan

11 Komentar

  1. satu kata :
    KERENNNNNNN!!!!
    the best musical experience in my life..!!*lebay yo ben* ;))

  2. pertamax !!

    konsernya kereeen …. bikin merinding ….
    top banget deh … dan akhirnya aku dapet kaos jugaak !!
    -that’s very-very important-

    thanks dim…

    salam manis,

  3. awesome…..
    just that can i say …
    really really cool orchestra

  4. Wah ada kembaran saya si Afgan. *masih dendam dipoyok’i Afgan sama Banci di tempat karaoke*

  5. sem… gak di ajak

    *mutung*

  6. Leaaaaaa……………………

  7. kayaknya menarik untuk dilihat, sayang jauh dari sby :(

  8. konser musik klasik begini nih yang kutunggu-tunggu…

    tapi sayangnya kenapa bintang tamunya musti afgan, menurutq siy dy kurang punya power buat nyanyi diiringi orkestra full gitu, jadi rada kebanting ma christoper abimanyu & lea simanjuntak…yah walopun dy emang lagi ga fit, tapi tetep aja, kebanting, no offense bagi penggemar afgan…

    itu juga sepertinya yang menarik penonton, mereka dateng cuma buat nonton afgan, jadi kurang menghargai yang laen..di belakang tuh pas afgan ga nyanyi pada ribut sendiri, giliran afgan nyanyi ribut juga…bikin berisik bagi penikmat musik klasik seperti saya..jadi kurang menikmati konser akibat gangguan seperti itu..terutama di lagu-lagu terakhir mulai liberi fatale-nya FF VIII yang keren itu & lagu encore pertama (lupa judulnya)..

    jadi intinya walopun T.O.P banget konsernya, menurutq masih lebih bagus konser Twilite Orchestra yang disponsori Sampoerna tahun 2004 (kalo ga salah) di Graha Sabha Pramana UGM, hohohoho…penontonnya lebih tenang (ala konser musik klasik) dan yang perform lebih mantep..

    semoga di Semarang sering ada konser begini, amin..

    oh iya, ralat…lagu kedua yang dinyanyiin ma Paduan Suara itu bukan Mars UNDIP tapi himne UNDIP, salah tuh di buku programnya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *