Pengen Jadi Walikota Semarang

Ya, aku pengen jadi walikota Semarang. Karena itu aku gabung di Partai Loenpia. Sebentar, kayaknya terlalu politis. Kalau begitu aku pengen jadi sutradara aja deh, karena itu aku gabung di Loenpia Production House. Wah, ini kayaknya juga ngga mungkin deh. Kasian Dian Sastro kalau aku yang jadi sutradaranya, pamor dia akan anjlok.
Kalau begitu mending aku jadi Tukang Loenpia aja di Loenpia dot net. Karena itu aku harus nulis profil. Kalau tidak, bisa-bisa nama nev nanti tidak nongol lagi di daftar tukang loenpia. Sebenarnya sih, aku lupa sudah pernah nulis profil atau belum, tapi setelah aku bolak-balik halaman loenpia dot net, ternyata profilku belum ada.
Gila! Temen-temen pasti udah mau muntah jika melihat tampangku di profil. Bukan apa-apa, tiap kali kopdar pasti tampang yang kumal (lihat foto cowok di pojok bawah) ini nongol. Mulai kopdar yang hanya berdua dengan Budi, saat mempersiapkan acara dengan KDW. Sampai kopdar yang meriah, waktu buka bersama di rumah Asri.
KTP-ku ditandatangani oleh camat Ngaliyan, ketika proses di kelurahan Tambakaji aku dipaksa menulis nama Ahmad Munif di sana. Padahal temen-temen di Jurusan Komunikasi IAIN Walisongo lebih sering memanggilku emenev. Dan di daftar tukang loenpia namaku hanya nev. Aku sendiri sih pengen punya nama yang berbau jawa, seperti Joko, Joyo, atau Sastrowardoyo, hehe…
Sehari-hari aku menghabiskan waktu dengan kumpul bareng temen-temen. Baik itu temen di LPMM, Kampoeng Sastra Suket Teki, SKM Amanat, Calm Indiego, Majalah Missi, Loenpia dot net, maupun temen di pojok gang kampung.
Kayaknya sudah terlalu panjang dan lebar. Tapi kalau lagi bete bisa kunjungi blog http://munif.wordpress.com tak jamin tambah mumet. Kalau sudah mumet kamu bisa memaki di emenev@yahoo.com atau laporkan saja di pos polisi terdekat.