Teriknya matahari kota Semarang pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2009, tak menghalangi semangat para tukang Loenpia untuk berkumpul di Masjid Baiturrahman. Siang itu pukul 14.30 wib, para tukang loenpia berencana nganyari BRT (Bus Rapid Trans) Semarang dengan rute tujuan akhir Terminal Mangkang.
Berawal dari shelter di depan Hotel Ciputra, wiewae, nining, hars, oky, ariw, ivan, dan didut naik BRT. Bus yang baru beroperasi pada tanggal 18 September 2009 ini menetapkan harga Tiket seharga Rp. 3.500,00 dan bisa dibeli sebelum naik ke bus melalui kondektur BRT yang kebetulan semuanya adalah perempuan. Begitu berada di dalam bus, udara panas diluar berganti dengan dinginnya AC. Tersedia dua trayek bus BRT, yaitu trayek menuju Terminal Mangkang dan menuju Terminal Penggaron. Bus tampak kosong dan hanya membawa beberapa penumpang, termasuk kita bertujuh. Untuk menarik perhatian masyarakat Semarang, bagi penumpang BRT disediakan undian yang akan diundi tiap hari dengan hadiah sebuah hp CDMA. Dengan membeli tiket, maka penumpang BRT secara otomatis sudah mengikuti undian tersebut. Pengumuman pemenang tiket tiap harinya dapat dilihat di beberapa shelter bus juga pada tempelan di dalam bus.
Dekorasi di dalam bus bisa dikatakan sama dengan Busway di Jakarta. Tempat duduk yang berhadapan, space ditengah yang lebar, gantungan tangan diatas bus disediakan untuk penumpang jika bus penuh, pintu tengah untuk keluar masuk penumpang melalui shelter yang di design tinggi, juga “jembatan kecil” sebagai penghubung antara bus dengan shelter yang diperuntukkan bagi penumpang yang bisa ditarik dan dikeluarkan secara manual. Di dalam BRT juga terdengar musik yang memang sengaja diputar untuk menemani penumpang. Lagu-lagu yang diputar pun termasuk lagu-lagu pop baru. Kenyamanan benar-benar terasa di dalam bus. Pelayanan yang diberikan kru bus pun tak membuat kami kecewa. 2 orang kondektur perempuan siap menjawab pertanyaan yang kami berikan dengan keramahannya, sedangkan pengemudi bus tidak ugal-ugalan dalam mengemudi.
Dari shelter Simpanglima, bus bergerak menuju Jl. Pandanaran, melewati Jl. Pemuda, berputar di depan traffic light PLN Jl. Pemuda, kembali lagi menyusuri jl. Pemuda, kemudian berlanjut ke Jl. Sugiyopranoto untuk berlanjut ke pemberhentian terakhir di Terminal Mangkang. Bus tidak berhenti disemua shelter BRT yang dilalui, hanya pada shelter tertentu yang ada penumpang naik dan turun saja bus baru berhenti. Tidak adanya jalur khusus untuk BRT membuat BRT hampir sama dengan angkutan lainnya. Jika jalanan macet, maka jarak BRT juga akan terjebak dalam kemacetan.
Semoga dengan kehadiran sarana transportasi baru dapat membuat kota Semarang lebih maju lagi dan berguna bagi masyarakat.
pertamaxxx!
Mantebbbs!!!
ngakak liat muka ariw… :))
wah seep deh,aku juga udah nyoba kok pas mudik kemaren, H-1 lebaran bareng temen temen kantor yang mudik di semarang
ayooo bikin kopdar brt part.2
aku belom kiiii
ari kuwi kecepit kursi sikile :))
@budi : sing bayari kowe yo bud …
@niningsan : thanks ning atas es tehnya bwahahahaha :))
mumpung msh dlm rangka promosi, kopdar BRT tapi keliling seluruh semarang mbayare kan cuma 3.500
hahahha, lha wong titp es teh kok malah dientek ke hars ik..
aku ya gumun kok iso es teh ku ditangannya hars ya…
basan udah habis baru nanya “eh iki teh e sopo kieee”…
kalo Kopdar BRT part II ada lagi, dan pas aku di Semarang, dijamin ikut lagi….
Chayooooooo new BRT!
Aku jane yo wis bali-bola nyalip/disalib karo BRT kui mbak/mas, ning urung tau numpaki, tak pikir malah ngebaki dalan Semarang sing sempit kok :lol:
Sebelum Semarang jadi besar dan ribet seperti Jakarta, ada baiknya diusulkan untuk ditata sejak dini jalur-jalur angkutan massal kalau perlu diberi jalur khusus semacam busway… Bahkan, bisa juga dibuatkan jalur motor karena motor termasuk penyumbang kemacetan…
Weh, lebih gedhe daripada TransJogja ya? Etapi itu ada separator khusus untuk jalurnya ndak?
@GoenRok: ndak ada… jalan semarang kan sempit.. ora segede jalan2 di jakarta….
postingane dibikin read more tho..???
dowo bgt
Wah persis busway yo…tarifnya yo podho…3500 wis muter2 sampe puas kan ? :)
ngko kapan-kapan nyobain lah nek mulih kampung :)
siip..perlu diapresiasi. smoga warga semarang khususnya yg tinggal/kerja/sekolah di koridor BRT mau pake BRT buat mengurangi kemacetan.
tapi krn BRT jd satu dgn kendaraan laen,saya usul gimana kalo ada monorel/ KRL yg melingkar dlm kota semarang dan menghubungkan semarang dgn kendal, jepara, demak, kudus, pati.
apalagi krn KRL mampu mengangkut 1000-an org sekali jalan, mk jika org yg biasa naek mobil pribadi (+keluarga) ganti naik KRL, paling nggak ada sekitar 800-an mobil pribadi yg “lenyap” dr jalan raya pd saat itu.
dr rumah/ tempat kerja ke stasiun naik “feeder” (ojek, becak, angkot) ato kalo mau sehat ya jalan kaki ato naek pit onthel (jgn naek odhong2… :D …).
@Pepeng: iyo peng..
Maaf lali..
Wah… mirip trans JG yah? enak tuh… BUSWAY SMARANG. :D
ku wis nganyari seminggu sakdurunge
SALAM HORMAT
DAN
PERKENALAN BUAT
WARGA KOTA SEMARANG..
-salam-
setelah diwarnai dengan pro kontra, akhirnya “si proteus” ikutan juga wira-wiri di jalan-jalan kota semarang (kalo tidak salah menjelang lebaran mulai keluar dari kandang). asal selalu dijaga keamanan dan kenyamanannya serta dgn tarif yang terjangkau, saya yakin angkutan massal yang satu ini bisa menjadi pilihan utama bagi warga masyarakat yang akan bepergian ke sapanjang jalur “bus yang panjang” ini alias BRT (bis rute tertentu).
Demak, 26 Oktober 2009, Jam : 18.00 WIB
Ya, selamat berbahagia untuk warga Kota Semarang, dengan telah hadirnya BRT, semoga kedepannya bisa sampai ke Demak city.
Salam,
BRAM IRIANTO
rockyblank@gmail.com
http://www.kencangratis.blogspot.com
Kunjungan Perdana
Salam Hangat Blogger Kalsel
wah naik brt enak paki rk hino baru seger!!!!
tapi hati hati naik yang
Kgn ni sama brt semarang
kpn ya bisa naek lagi
1 miss u all
to semua driver n pramugara n pramugari
salam aj buat semuanya
jaya selalu brt semarang
aloooowwwww,,,brt yg sangat menyenangkan
ak kgn smua nya
hehehehehe