Asal-Usul Fleamarket

 

Berhubung saya udah telanjur basah dengan menurunkan artikel tentang fleamarket, maka sekalian aja nyebur dengan menurunkan artikel tentang asal muasalnya.

Sampe saat ini belum ada yang bisa memastikan secara akurat, darimana fleamarket berasal dan kapan pertama kali fleamarket diselenggarakan. Padahal umurnya udah lebih dari seabad.

Namun diyakini bahwa fleamarket berasal dari Perancis sekitar tahun 1860-an. Ada 2 versi tentang asal-usulnya.

Versi pertama :

Fleamarket berasal dari kata “marche aux puces“, sebuah pasar terbuka di Paris, Perancis. Saat itu banyak perabotan rumah tangga yang diobral karena dihinggapi kutu/flea (wingless bloodsucker) atau orang Jawa bilang “tinggi“.

Versi kedua (buku “Flea Markets in Europe” oleh Chartwell Books) :

Pada masa pemerintahan Kaisar Napoleon III, arsitek kekaisaran yang bernama Hausmann mendesain jalan (boulevards) yang diapit oleh deretan perumahan di pusat kota Paris yang bisa digunakan untuk parade militer.

Rencana itu memaksa para pedagang barang bekas di tempat tersebut untuk pindah (flee) ke sebelah Utara kota Paris, tepatnya di depan gerbang Porte de Clignancourt.

Kios pertama berdiri sekitar tahun 1860. Kemudian areal kios-kios tempat berkumpulnya para pedagang barang bekas yang terusir dari Paris tersebut dinamakan “marche aux puces“. Lalu diterjemahkan menjadi “flee market“.

Jaman sekarang, fleamarket adalah sebuah fasilitas bagi siapa pun untuk menawarkan dagangannya dengan cara menyewa booth (petak untuk berjualan).

Tiap negara mempunyai penamaan sendiri-sendiri untuk fleamarket. Sebagai contoh, Yunani kuno menyebutnya Agora, sedangkan Roma menyebutnya Forum. Adapun Jepang menyebutnya dengan furiimaaketto/ furiimaa.

Fleamarket adalah tempat ideal bagi setiap calon pengusaha. Di sini mereka bisa memulai bisnis dan melatih kemampuannya dalam berwirausaha dengan modal yang relatif kecil. Dengan begitu, otomatis resikonya pun kecil. 

Fleamarket di Amerika dan Jepang

Di Amerika saat ini terdapat ribuan fleamarket dengan lebih dari sejuta vendor (pedagang yang menyewa booth). Pengunjungnya pun mencapai lebih dari seratus juta orang per-tahun.

Di Jepang sendiri, dalam 10 tahun terakhir ini fleamarket menjadi sebuah aktivitas yang cukup populer bagi masyarakat setempat. Khususnya di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka (Osaka Business Park, OCAT-Namba, Nanko), Kobe (Port Island, Meriken Park), dll fleamarket selalu dipenuhi pengunjung. Ada yang diselenggarakan sekali dalam setahun, tapi banyak juga yang diselenggarakan hampir tiap minggu sekali. 

Kapan di Semarang ada fleamarket?

Itulah yang jadi impian saya. Gimana kalo Loenpia Dot Net yang jadi pionir dalam bidang fleamarket? Ntar saya kasih tutorial gratis deh.. Soalnya saya khan udah termasuk dalam daftar “pakar fleamarket” versi temen-temen di sini loh,.. :)

Soal fleamarket, saya nggak cuma bicara soal perputaran duit di situ aja, tapi juga soal mimpi tentang munculnya pebisnis-pebisnis muda kota Semarang yang tangguh, yang akan memperkuat perekonomian negeri ini di masa depan. Wah sangaaar, bro..!

Smoga harapan ini segera jadi kenyataan. Amien. Pokoke, fleamarket emang ichiban (the best) wis..

From Shikoku With Love And Peace,

Masfiq

http://www.AsianNetBisnis.blogspot.com

 

dok. foto : http://www.webgrl.com

 

masfiq

working in finishing section of an ironworks company in japan

Artikel yang Direkomendasikan

1 Komentar

  1. wah kalo itu seh di semarang juga dah jalan mas… cuma namanya aja laen. liat aja tiap minggu di alun-alun kota semarang misalnya, banyak pemula yang coba terjun. Ato kalo rekan-rekan loenpia mau gue ntar yg sediain tempatnya. di javamall tentunya…. piye?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *