Mencapai Puncak Fujisan

Banyak orang tahu bahwa Fujiyama adalah nama sebuah gunung di Jepang. Tapi ya tahu-nya hanya sampe di situ thok,…

Makanya saya mau berbagi info kepada Anda sekalian, eeh…siapa tahu ada yang pengen ke sana.

Fujiyama atau lebih dikenal dengan nama Fujisan terletak di 2 prefektur (propinsi), yaitu sebagian masuk wilayah Shizuoka dan sebagian lagi masuk wilayah Yamanashi.

Gunung dengan ketinggian 3.776 m dpl ini adalah gunung tertinggi di Jepang yang dikelilingi oleh 5 danau, yaitu D.Kawaguchi, D.Yamanaka, D.Sai, D.Motosa dan Danau Shoji.

Suhu udara di puncak Fujisan antara -18° hingga 18° Celcius.

Setiap tahun puncak Fujisan didatangi oleh sekitar 200.000 pendaki, dimana 30%-40% adalah pendaki asing, termasuk dari Indonesia.

Ada 3 kota kecil yang mengelilinginya, yaitu Gotenba, Fujiyoshida dan Fujinomiya. Tapi saya dari 2 kali pendakian selalu melalui jalur Fujinomiya. Katanya sih, jalur ini paling pendek.

Musim mendaki secara resmi dibuka dari tanggal 1 Juli s/d 25-27 Agustus diawali dengan upacara Oyamabiraki di kuil agama Shinto terdekat.

Ini adalah saat dimana cuaca cukup bersahabat hingga cukup aman bagi pendaki anak-anak maupun embah-embah.

Pertengahan bulan Juli hingga pertengahan bulan Agustus adalah saat paling banyak pendaki yang menuju puncak Fujisan karena bertepatan dengan liburan musim panas (Obon Yasumi/ Natsu Yasumi).

Di luar musim mendaki suhu udara sangat rendah dan gunung diselimuti salju pada musim dingin, jadi kalo bukan pendaki berpengalaman sebaiknya jangan nekat.

Karena waktu itu saya tinggal di dekat Osaka, maka untuk ke sana saya naik KRL milik JR (Japan Railway) kearah Tokyo, kemudian turun di stasiun Fuji.

Dari Fuji saya ganti kereta yang menuju ke kota Fujinomiya, lantas dari stasiun Fujinomiya naik bus ke start pendakian di Shin Gogome yang berada di ketinggian 2.400 m dpl.

Sebagian sudah memulai pendakian, saya sih ntar malem aja. Santai dulu ah…

Ongkos bus untuk perjalanan selama sekitar 90 menit tersebut cukup mahal, yaitu 1.970 Yen (sekitar Rp 170 ribu).

Tapi saya pernah kehabisan bus sehingga harus pake taxi dengan ongkos 12.000 Yen (sekitar Rp 1 juta-an !).

Dari Shin Gogome ke puncak Fujisan bisa ditempuh dalam waktu 3-5 jam, tapi kalo turun cuma butuh waktu sekitar 2 ½ jam karena biasanya sambil lari.

Kalo sudah begini, kaki justru sakit saat dicoba buat nge-rem. Jadi kadang nyungsep dulu baru bisa berhenti.

Karena itu harus ekstra hati-hati.

Kebanyakan pendaki mulai bergerak menuju puncak menjelang tengah malam sehingga sampe puncak Fujisan tepat sebelum matahari terbit.

Tetapi sebaiknya kita mulai mendaki sekitar jam 9 malam, karena beberapa kali harus berhenti untuk istirahat dalam perjalanan menuju puncak.

Ini diperlukan agar tidak terserang penyakit karena ketinggian yang biasa menyerang para pendaki gunung.

Tapi bisa juga kita mulai mendaki agak sore-an dikit, kemudian di tengah perjalanan bisa bermalam di pondok yang berada di jalur pendakian menuju puncak.

Dini hari baru melanjutkan pendakian.

Di sepanjang jalur pendakian dari Shin Gogome hingga puncak ada 9 pondok penginapan, tapi cukup mahal. Rata-rata 5.000 Yen (sekitar Rp 400 ribu-an) hingga 7.500 Yen (sekitar Rp 600 ribu-an) per-malam.

Di puncak Fujisan.

Harga makanan dan minuman juga fantastis.

Aneka minuman tersedia di mesin penjual otomatis yang ada di pondok tersebut. Tinggal pilih aja.

Tapi, sekaleng soft drink yang biasanya seharga 120 Yen dijual dengan harga 400 Yen (sekitar Rp 35 ribu).

Semangkuk mie instant rebus seharga 130 Yen dijual hingga 800 Yen (sekitar Rp 70 ribu) ..! Wooow……!!!

Di puncak Fujisan terdapat pondok untuk menginap yang juga menjual aneka souvenir, makanan dan minuman.

Ada juga kuil agama Shinto (Jinja) dan kantor pos mini dimana kita bisa mengirim kartu pos dari puncak Fujisan…!

Asyik khan,…?

Kita juga bisa beli sertifikat untuk bukti bahwa kita udah sampe puncak Fujisan, seharga 300 Yen.

Suasana yang paling dinantikan para pendaki adalah terbitnya matahari. Menyaksikan matahari terbit dari puncak gunung disebut go-raikoo o aogu .

Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Dan serasa berada di Negeri Atas Awan, karena kumpulan awan putih terlihat jauh di bawah kita.

Puncak Fujisan bisa dibilang wilayah internasional, karena menjadi tempat berkumpulnya pendaki-pendaki dari berbagai negara. Ada Jepang, Korea, China, Indonesia, Filipina, USA, Canada, Afrika, dll.

Kalo pas liburan musim panas mudah kita jumpai para pendaki dari Indonesia.

Kebanyakan sih siswa program magang (kenshuusei) di Jepang.

Mendaki Fujisan hingga ke puncaknya adalah sebuah pengalaman yang luar biasa dan takkan terlupakan seumur-umur.

Karena itu jika Anda sempat berkunjung ke Jepang, sempatkan juga untuk mengunjungi puncak Fujisan. Tapi demi kenyamanan dan keselamatan Anda, sebaiknya hanya di saat musim panas.

Dan kalo nggak suka keramaian, sebaiknya mendaki pada awal Juli karena sekolah maupun perusahaan belum mulai libur musim panas.

Jangan lupa juga, Anda harus membawa perlengkapan yang memadai. Semudah apapun pendakian gunung yang Anda lakukan sebaiknya tidak melupakan pinsip Anzen Dai-Ichi atau “Utamakan Keselamatan”. OK ?

Selamat Mendaki Fujisan.

From Semarang With Love and Peace,

Masfiq

http://www.asiannetbisnis.blogspot.com

Photo : totalwallpapers.com dan koleksi pribadi.

masfiq

working in finishing section of an ironworks company in japan

Artikel yang Direkomendasikan

18 Komentar

  1. Saya mau pasang gambar koq susah ya,.. Ada yang bisa bantu?
    Saya pake photobucket. Tengkyu

  2. Tengkyu buat Yogie-San yang udah ngajarin masang gambar.
    Domo arigato gozaimasu, matur nuwun, tengkyu…..

  3. mas fiq piye kabare?!? :D

    tabun boku ha rainen tokyo ni ikitai, fuji-san ha ii ne, tsugi ha mo ikitai

  4. Ooowww… jadi kemaren telpon saya tu untuk bikin postingan ini ya? Kereeeennnn !!!!!

  5. wow…kereeeeen abis.
    Jadi pingin ke Jepang tapi kok ndak ada modal.

  6. didut: khabare apik-apik bae.. :)
    anata ga nihon ni korareru youni watashi mo oinorishite orimasu. ganbatte kudasai..

    yogie: tengkyu bertubi-tubi.

    sofyanr: tengkyu. kalo mau ke jepun tapi gak ada modal ya coba cari nonik-nonik jepun yang lagi wisata ke sini terus dipacarin…giiituu…. :D

  7. aku suka bunga sakurane.hehheee…

  8. wah!!!! loenpia punya agen di jepang! hebat!
    huhuh saya mau dong nebeng ke jepang…

  9. kapan ya ke sana
    kanarazu zettai ni!!! someday :)

    ????

  10. ya itu tadi, cepet-cepet aja nge-gaet nonik Jepang biar cepat ke sana…. :)

  11. makasih infonya mas..berguna sekali
    aku rencana lusa 14 aug. berangkat sendiri dari hiroshima..
    doki doki rasane

  12. dhofir: waah,.. natsu yasumi (summer holiday) ya?
    ki o tsukete kudasai.

  13. wah kayaknya keren sekali…sampai hapal dari jalur bus, harga, dan rintangan yg mungkin akan dialami orang yg hendak ke gunung fuji. suhu juga ada. tapi pengalaman pulang naik taksi seharga 1 juta iu kacau banget…hahah pasti bete. kalau di tanah air, udah bisa beli mie beratus mangkok deh :)

  14. beda 500 meteran dengan Gunung Lawu yo? :)
    beberapa waktu lalu wis tau mithangkring di Hargodumilah – puncak Lawu.

    kapan ke jepon lagi yo?
    kemaren di suruh ke sendai kutolak.
    karena sebelomnya 10 hari di matsuyama berat badan turun 3 kg.

  15. wah mahal mahal bgt ya biayanya d situ,pa lg klo taxinya,,, busyet.klo d itung2 k rupiah trus bs g makan nih

  16. mangkanya jangan mikirin rupiah selama di sana, kecuali niat mau diet…. :)

  17. mas, menyenangkan ya bisa ketemu mas fuji. kapan ya aku bisa sampai sana? ada ide mas?

  18. bisa ikut program depnaker jadi “kuli” ato program beasiswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *