Ekspedisi dadakan Gunung Api Purba Nglanggeran

 

Mendaki Gunung  Api Purba ini adalah Ekspedisi dadakan, tidak direncanakan sebelumnya. Kami tersesat nikmat kesini atas bujukan Guide setelah bermaion air di Goa Pindul, dan juga karena waktu yang masih kepagian untuk pulang ke kandang. Lagi-lagi saya tidur didalam mobil daripada harus minum antimo.

Setibanya di lokasi saya terbangun karena jalan yang naik turun, aku tengok keatas ada batu super besar menjulang tinggi “WOOYYY eidyannn awesome” ucek-ucek mata tersenyum kagum.

Kami satu kesebelasan (11 orang) akhirnya memutuskan untuk mendaki dan berharap bisa menikmati sunset diatas gunung setelah menimbang beberapa hal, antara lain menimbang berat badan, menimbang bawaan, menimbang usia, menimbang ukuran pantat *khusus untuk juragan gowok* dan menimbang seberapa kuat untuk bisa kembali turun dengan selamat.

Kalau didut bilang gini sambil megangin perut dan lutut dengan nafas patah patah “hahh Kopi darat macam apa ini!”. Untuk yang mempunyai berat lebih dari 70 pasti akan berkata begitu *dudududu pisss mas didut*.

Dua… tiga… empat… gundukan batu dan beberapa kali meniti tali sudah ada yang nampak kelelahan sambil megangin kaki. Tapi ada 1 lokasi dimana kita harus melewati celah bebatuan yang sempit hanya bisa dilewati 1 orang seperti di Film 127 Hours. #eaaaaa reflek langsung pasang pose paling unyu dan cool “mas boyyyy.. foto mas boyyy” teriakan dari salah satu teman kita.

Akhirnya 11 orang berhasil mendaki sampai di sepertiga gunung dengan penuh perjuangan, walaupun cuma sepertiganya sudah terasa suasana sejuk angin dan keindahan hamparan hijau perbukitan luas dan langit sore khas gunung kidul. Diatas sini terlihat banyak sekali Tower milik perusahaan seluler. Gunung merapi hilang tertutup awan disebelah barat kami.



Langit mulai gelap kemerahan, saat inilah yang sebenarnya kami tunggu “matahari terbenam di atas gunung nglanggeran”, atau bahkan ingin naik lebih tinggi untuk melihat lebih indah saat matahari lenyap berganti bulan. Akan tetapi ada yang bersikeras mengajak turun karena beberapa alasan yang masuk diakal. Kami tidak mempunyai persiapan yang matang, hanya berbekal nekat naik tanpa peralatan apapun.

Akhirnya kita putuskan untuk turun dengan membawa segepok  foto-foto luar biasa dari atas gunung bersama semua sahabat dan sejuta kenangan yang tak terlupakan tentunya.

foto by : Fian, Mizan, Hars, Intan, Gaban

Artikel yang Direkomendasikan

7 Komentar

  1. sepiii sepiii…
    pertamaxxx dah

  2. ayoo dan ikut maninggg…
    besok ikut kober yah

  3. sukaaaaaaaa.
    *mwaaah mwaaah mwaah

  4. Sangat seru ini ekspedisi di Gunung Api Purba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *