Bagi masyarakat kota Semarang, Taman Menteri Supeno atau yang lebih dikenal dengan taman KB memiliki daya tarik yang besar, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Saat ini taman KB disulap menjadi taman yang lebih menarik dan aktraktif dengan penataan mulai dari soft material dan hard material. Terdapat deretan pepohonan rindang, tanaman-tanaman hias, Sclupture Keluarga Berencana (KB) di tengah taman, tempat duduk dan juga berbagai permainan anak anak, semuanya membuat suasana di taman tersebut indah dan nyaman.
Seperti hutan di tengah kota, taman ini ditumbuhi pohon-pohon besar dengan daun yang lebat, bercabang ke berbagai arah. Pagi hari, banyak masyarakat yang menghabiskan waktu di sana. Ada yang berolah raga, bermain bersama anak-anaknya, atau sekadar duduk-duduk di bangku taman.
Taman Menteri Supeno dibangun oleh pemerintah daerah dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1975. Tujuan pembangunan taman ini adalah untuk memanfaatkan areal kosong yang tercipta karena pertemuan jalur lalu lintas disekitar taman. Taman ini menjadi taman aktif ditengah kota sebagai paru-paru kota sekaligus sebagai taman rekreasi.
Taman kota tidak boleh terlepas dari fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Oleh karena itu, berbagai tanaman keras harus ada. Taman jangan hanya berisi bunga-bungaan. Kedua jenis tanaman ini harus disandingkan serasi. Kalau taman berisi bunga semua, fungsi penyerapan air dan penghasil oksigen tidak akan berjalan optimal. Sebaliknya, kalau berisi pohon keras saja, taman berkesan menyeramkan, tidak nyaman. Apalagi, jika tidak ada penerangan yang memadai. Bisa-bisa disalahgunakan saat malam.
Diantara deru mesin angkot, motor dan juga mobil pribadi, banyak warga menghabiskan pagi itu dengan aktivitas jalan santai (hang out), olahraga atau juga sekedar menikmati sarapan di luar rumah. Tempat terbuka yang berfungsi sebagai ruang publik seperti Taman KB menjadi tujuan warga untuk sekedar menghabiskan minggu pagi itu. Bahkan warga memanfaatkannya sebagai tempat pertemuan serta tempat istirahat saat rehat di kantor untuk sekedar makan, minum dam beristirahat sejenak menjernihkan pikiran.
Sangat menyenangkan menyaksikan aktivitas warga yang begitu hidup di taman ini. Pada hari-hari biasa mulai dari pagi sampai malam begitu banyak aktivitas mulai anak sekolah, orang kantoran, pengemis pengamen sampai para pedagang kaki lima. Memang jika dibandingkan dengan taman yang ada di Semarang, taman ini sangat jauh bedanya. Namun yang menjadi nilai lebih dari taman ini, adalah kemudahan akses bagi siapa saja untuk memanfaatkannya selain lokasi yang strategis sekaligus gratis. Inilah yang menyebabkan warga memilih tempat ini sebagai arena titik pertemuan ataupun arena menghabiskan pekan.
Fungsi taman sebagai komunitas bersama (interaksi sosial) diwujudkan dengan pola-pola jalur pedestrian yang melewati node-node tertentu sebagai tempat berhenti untuk sekedar duduk, bersantai, sambil menikmati kesejukan taman. Fungsi taman sebagai tempat rekreasi, bermain dan refreshing, terlihat jelas dengan adanya fasilitas untuk bermain bagi anak-anak. Fungsi rekreasi ini juga terlihat dari berbagai acara yang digelar di taman ini. Mulai dari pameran seperti pameran flora dan fauna, ajang perlombaan sampai dengan konser musik. Fungsi taman sebagai simbol/landmark kawasan ditonjolkan dengan bentukan sculpture sebuah keluarga berencana yang terdiri dari patung seorang ibu yang menggendong anak dan menggandeng anaknya.
Untuk lebih menarik orang memanfaatkan taman ini, mungkin ada baiknya dilengkapi dengan fasilitas lain seperti adanya taman bacaan atau perpustakaan gratis yang menyediakan bacaan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bahkan area hotspot seperti yang bisa dijumpai di taman kota Surabaya. Dengan adanya fasilitas tersebut, tentu fungsi sosial dan edukasi sebuah taman bisa tercapai. Setidaknya unsur edukasi jadi terlihat di tempat ini disamping tempat makan dan tempat kongkow.
Membuat taman kota haruslah diikuti dengan proses pemeliharaan yang serius. Jika tidak, semua langkah yang diambil akan mengesankan projek belaka yang bersifat parsial. Kematangan program dan pembiayaan menjadi tuntutan mutlak. Jangan sampai taman kota yang sudah indah dan bermanfaat ini disalahgunakan. Seperti penyalahgunaan sebagai gudang sekaligus rumah para pemulung dan gelandangan, ada yang identik sebagai tempat “mojok” saat pacaran. Sebagian lain bahkan sebagai tempat mangkal para penjaja seks.
Perlu adanya penegakan hukum dan aturan jelas bagi masyarakat pemakai dengan diimbangi dengan sosialisasi dan pengajaran ulang bagi warga tentang arti dan manfaat taman kota. Dengan sosialisasi yang tepat, taman kota akan memberi manfaat yang besar bagi masyarakatnya. Fungsi utama taman harus dapat membuat orang nyaman. Itu yang harus terus diusahakan.
Sudah saatnya seluruh masyarakat mengembalikan citra baik sebuah taman kota. Bisa dimulai dengan membangun fasilitas penunjang taman seperti trotoar dan lampu penerangan serta memudahkan aksesibilitas bagi semua kalangan untuk mendatangi taman.
Ada dua strategi yang dapat dipakai pemerintah untuk dapat mengembalikan citra taman taman kota di Semarang. Pertama dengan bekerjasama melalui pihak investor yang diwajibkan mengalokasikan 10% pembangunannya untuk RTH, serta kedua, memberikan tanggung jawab kepada penduduk untuk memelihara taman. Jika perlu, pemkot bisa “membeli” lahan dari masyarakat untuk dijadikan ruang terbuka publik seperti yang dilakukan beberapa kota di luar negeri.
penulis : Sukawi ——— penghuni kota topis
wah bagus dong , simpang lima semoga bisa jadi lebih bagus dari taman KB !
waw mantab
semarang akan nampak terorganisir dari segi tata kota
kalau taman KB sudah dirombak gantian taman yang lain di sekitar wilayah kota semarang, yang kemungkinan masih terisolasi,,,
sukses terus untuk webnya>>>>
mampir juga y…
tgl 24 desember saya ke taman KB. memang sudah banyak berbenah, ada pentas kesenian dari dekase, dan tempat jajan disekitar taman KB menjadikan taman KB tempat yg cocok buat kongkow2 sama temen2
Saya bulan november kemarin berkunjung je semarang, saya surprise melihat penataan wilayah simpang lima dan taman KB yang mulai rapi dan terorganisir. Pedagang2 kuliner kami lima telah dilokalisasi sehingga kawasan Simpang Lima dan Jl Pahlawan menjadi lebih elok rapi dan bersih. Demikian pula Taman KB nya makin enak dikunjungi dan jadi tempat olah raga dan bermain. Semoga ke depannya makin banyak taman kota dan lebih rapi dan bersih.
baguslah sekarang sudah teratur. yang dulunya kabe(kelompok banci) sekarang bener2 jadi KB(Keluarga Berencana) ayo terus membangun kota semarang…